Barang yang Harus Dibawa Saat Akan Sekolah ke Luar Negeri (Eropa)


Paspor, nyawa kita ketika ke luar negeri

Pergi ke luar negeri, khususnya ke Eropa artinya pergi ke tempat baru yang jauh dan mungkin sangat berbeda kondisinya dengan di asal negara kita. Bisa beda bahasa, budaya, sistem, kebiasaan, atau makanan sehari-hari. Oleh karena itu persiapan untuk pindahan ke Eropa harus lebih matang dibanding biasanya. Kenapa? Karena ga semuanya bisa dengan mudah bisa kita beli saat di Eropa. Kita juga ga bisa semudah mengirim barang dari Indonesia ke Eropa karena pasti mahal. Tulisan ini akan berisi daftar barang yang wajib dibawa jika kita akan pergi ke luar negeri, khususnya ke Eropa. Oiya, ke luar negeri yang dibahas dalam tulisan ini lebih spesifik untuk jangka waktu yang lama ya, misal sekolah, bukan liburan. Jadi memang benar-benar dibutuhkan dalam jangka waktu lama. Berikut daftarnya.

Paspor dan Visa

Paspor ini seperti nyawa kita saat di luar negeri, apapun urusannya pasti butuh paspor. Mau check ini pesawat, beli kartu SIM handphone, check in hotel / penginapan, mau beli tiket, mau urusan administrasi apapun pasti butuh menunjukkan paspor. Jadi dibaik-baikin itu paspor, jangan sampai dia pergi. Sedangkan visa itu udah nempel sama paspor, jadi kalau paspornya ilang, visanya juga ilang, artinya izin buat masuk ke negara lain juga ilang.

Dokumen perjalanan dan dokumen penting lainnya

Dokumen perjalanan ini meliputi tiket pesawat, bookingan penginapan, dan asuransi perjalanan. Bawa juga Letter of Acceptance (LoA) dari kampus tujuan kita, serta Letter of Award kalau kita penerima beasiswa. Meskipun sudah zaman digital, tapi tak ada salahnya kita sudah mencetak semuanya. Untuk pesawat, ada baiknya kalau sudah check-in online sebelumnya, jadi bisa mempersingkat waktu saat check-in di bandara. Dokumen pribadi juga lebih baik dibawa seperti KTP, SIM, KK, Akte lahir, buku nikah, NPWP, pas foto (bawa yang banyak). Bawa juga dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan sesuai tujuan kita. Misal kalau kita mau sekolah, biasanya saat enrolment universitas meminta kita menunjukkan ijazah dan transkirp jenjang sebelumnya. Beberapa universitas mungkin meminta hal lain seperti surat keterangan sehat, IELTS/TOEFL, surat penyataan blablabla. Pokoknya ngikut saja apa yang disyaratkan universitas. Semua dokumen diusahakan sudah dicopy dan discan.

Travel adaptor dan Extension

Travel adaptor ini penting kalau ternyata model colokan di negara tujuan kita tidak sama dengan model colokan di Indonesia. Kalaupun ternyata sama, bawa universal travel adaptor juga ga ada ruginya, siapa tahu nanti mau jalan-jalan ke negara tetangga kan. Sedangkan extension ini wajib, mengantisipasi jika di tempat tinggal kita colokannya terbatas.

Smartphone dan Laptop beserta chargernya

Namaya sudah smartphone, jadi digunakannya dengan smart juga ya. Di negara baru, kita pasti buta arah dan belum terlalu menguasai bahasa local. Google Maps dan Google Translate adalah sahabat kita di negara baru tersebut. Pastikan sudah bisa cara mengoperasikan dua aplikasi ini sebelum berangkat, pelajari fitur-fiturnya. HP juga bisa berfungsi sebagai kamera untuk mengabadikan momen dan spot keren di Eropa, jadi sekalian beli HP yang bagus deh. Kalau sadar baterei HPnya suka ngedrop, bawa powerbank juga. Kalau pertama datang, manfaatkan wifi bandara. Ada baiknya segera membeli SIM card begitu nyampe agar bisa segera dipakai internetnya. Sedangkan laptop, ya pasti butuh lah, namanya juga mahasiswa.

Uang tunai dan Kartu Debit/Kredit

Meskipun di negara maju pembayaran bisa dilakukan dengan kartu, tapi uang tunai penting banget. Ga semua tempat menerima pembayaran dengan kartu. Pastikan sudah menukarkan uang Rupiah kita ke mata uang lokal negara tujuan. Kalau ga ada, tukarkan dengan mata uang yang universal, misal USD atau Euro, sehingga nanti kita bisa tukarkan saat sampai bandara negara tujuan. Kartu ATM juga perlu, jadi pas datang bisa ambil uang local di ATM. Pastikan ke banknya bahwa kartu ATM ini bisa dipakai di luar negeri. Untuk transaksi internasional kartu Jenius punya BTPN ini recommended banget, bisa berperan sebagai kartu kredit meskipun dia adalah kartu debit.

Tas/ransel kecil beserta printilannya

Pastikan bawa tas yang bisa kita gunakan untuk membawa dokumen-dokumen penting kita, seperti paspor, ijazah, dll. Jangan lupa sediakan semua peralatan tulis juga di dalam tas, seperti pulpen dan notes karena pasti butuh untuk mengisi form. Untuk kebutuhan perjalanan, sediakan juga di dalam tas hand sanitizer, masker, dan tisu basah. Selama minggu-minggu awal, kita akan butuh mengurus beberapa hal administratif, seperti mengurus residence permit, membuat student card, dll. Pastikan kita punya tas yang muat untuk membawa semua dokumen tadi, tapi tetap efisien tempat, sehingga nyaman kalau dipakai berdesak-desakan di kendaraan umum.

Alat mandi

Bawa sabun, shampoo, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk. Ini juga penting, daripada harus beli, mahal. Kalau bawa yang ukuran besar, jangan lupa barang-barang ini ditaruhnya di bagasi, soalnya kalau bagasi kabin kan ga boleh ada cairan lebih dari 100ml. Untuk kepentingan perjalanan, biasanya di pesawat kita dikasih kok sikat gigi, pasta gigi, dan tisu basah, jadi aman.

Skincare dan make up

Jangan dianggap skin care ini hanya untuk cewek ya, buat cowok juga penting. Di Eropa itu cuacanya berbeda dengan di Indonesia, dingin tapi kering. Kita butuh banget pakai pelembab kulit/lotion, lip balm, dan Conditioner supaya kulit, bibir, dan rambut kita ga kering. Parfum dan deodorant juga penting tuh biar ga bau. Kalau make up sih sesuai kebutuhan masing-masing aja.

Baju, Jaket, dan celana dalam

Baju, jaket, dan celana dalam bawa seperlunya saja, gausah terlalu banyak. Kenapa? Karena bahannya belum tentu nyaman dipakai di negara tujuan. Kita bisa beli lagi nanti ketika sudah sampai, terutama jaket untuk musim dingin, karena kalau beli di Indonesia biasanya ga mempan. Beli second juga ga masalah kok, baju second di sini bagus-bagus dan murah kok. Bawa kemeja gausah banyak-banyak, orang Eropa suka nyantai, kuliahnya pakai kaos aja. Untuk baju, bawa baju flannel agaknya cukup membantu dalam berbagai situasi, formal atau santai, panas atau dingin. Bawa juga pakaian tradisional kita, misal batik. Khusus yang berhijab, mungkin stok jilbab bisa diperbanyak karena susah beli di Eropa.

Peralatan sholat

Ini penting banget dibawa dari Indonesia karena di Eropa sulit dicari. Untuk sajadah, usahakan membawa dua, satu yang agak tebal untuk stay di tempat tinggal, dan satu yang tipis yang bisa dibawa kemana-mana. Soalnya nyari masjid juga susah, jadi butuh fleksibilitas nyari tempat untuk sholat. Di musim Covid ini juga masjid biasanya tidak menyediakan karpet, jadi sajadah harus bawa sendiri. Untuk perempuan, mukena juga jangan cuma bawa satu.

Payung lipat atau Raincoat

Hujan itu ga mengenal negara, semua pasti kebagian. Karena di Eropa kita pasti akan lebih banyak jalan karena memakan transport public, jadi payung atau raincoat wajib dibawa karena kalau belinya di Eropa mahal.

Botol minum

Udara di Eropa ini kering tapi dingin, jadi kadang kita ga merasa haus tapi sebenarnya sudah dehidrasi, Jadi harus sering-sering minum. Karena membeli air mineral cukup mahal, jadi lebih baik bawa botol minum sendiri kalau pergi kemana-mana. Di sini air tap/keran bisa langsung diminum, jadi ga susah nyari isi ulang airnya.

Tas belanja/Kantong plastik

Ketika kita belanja ke supermarket, biasanya mereka tidak menyediakan kantong secara gratis. Jadi ada baiknya kita bawa tas sendiri jika akan belanja. Tas/kantong plastik ini juga pasti kepake banget lah untuk banyak hal, misal menaruh pakaian kotor, tempat sampah, dll.

Sepatu, sendal dan kaos kaki

Bawa sepatu dan sendal juga seperlunya saja. Usahakan sepatu atau sandal ini yang nyaman dipakai untuk jalan karena di Eropa kita pasti akan lebih banyak berjalan kaki dibanding biasanya.

Obat pribadi

Ini jika ada penyakit tertentu lebih baik disiapkan obatnya dari Indonesia. Tapi secara general bawa paracetamol, obat diare, balsem, minyak telon, dan betadine sudah cukup sebagai langkah preventif. Pembelian obat di Eropa tidak bisa sebebas di Indonesia. Misal obat antibiotik sama sekali tidak bisa dibeli tanpa resep dokter.

Bumbu masak dan makanan instan

Space koper lebih baik dipakai untuk keperluan logistik makanan ini, terutama bagi mereka yang memang tidak bisa lepas dari bumbu Indonesia. Banyak hal-hal yang sulit ditemukan di sini, seperti kecap manis atau sambal pedas. Jadi sediakan stok yang cukup untuk bertahan hidup di Eropa sambal menyesuaikan diri dengan makanan lokal. Jika space kita banyak, bisa bawa makanan instan juga dari Indonesia, seperti mie, abon, kering tempe, bon cabe, bawang goreng, selai, atau makanan kaleng.

Peralatan masak dan makan

Tapi ga perlu bawa panci dan penggorengan juga ya. Peralatan masak ini yang memang spesifik dari Indonesia dan bakal butuh banget, misal rice cooker. Rice cooker di Eropa lebih mahal dan susah nyarinya, jadi kalau memang ada space lebih di bagasinya, bisa bawa rice cooker dari Indonesia. Kalau ga muat ya beli di sini aja. Bawa juga piring, mangkok, gelas, sendok, garpu, dan kotak bekal makan. Piring, mangkok, dan gelas usahakan yang microwave friendly, karena orang Eropa banyak menggunakan microwave. Kotak bekal makan juga perlu kalau mau berhemat atau sekedar memastikan kita makan makanan halal.

Printilan

Printilan ini sifatnya kecil tapi sangat berguna. Yang masuk daftar printilan ini diantaranya adalah:

  • Karet gelang, buat ngaretin makanan yang udah kebuka, buat ikat rambut
  • Peniti, darurat kalau ada pakaian sobek, buat buka SIM card HP
  • Gunting, ya buat nggunting, apapun
  • Pemotong kuku, ya buat motong kuku
  • Pisau cukur, buat yang bulunya lebat
  • Sisir, biar rambut tetap rapi
  • Paper clip, ya buat jepit kertas
  • Dompet kartu, lumayan berguna karena di Eropa kita hidup dengan banyak kartu (student card, monthly pass, kartu akses masuk kampus/dorm/apartemen, residence permit)

Lain-lain

Yang lain-lain ini sifatnya opsional, mau bawa ya hayuk, enggak juga gapapa, nanti bisa beli. Harganya ga beda jauh dengan di Indonesia kok. Yang masuk kategori lain-lain di antaranya adalah sprei, semir sepatu, hanger, seterika, map, sticky notes, staples.

Mahasiswa PhD di ELTE, Hungaria. Dosen Psikologi di UMM, Indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Comments


EmoticonEmoticon