Cerita Lahirnya Semesta Psikometrika

Tulisan ini akan menarik jauh ke belakang tentang lahirnya Semesta Psikometrika dan bagaimana “wadah belajar” ini akan dikembangkan di masa depan. Tulisan ini diperuntukkan bagi pembaca/penonton Semesta Psikometrika dan semua orang yang memiliki kepentingan untuk mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, terutama di bidang Psikometrika. Bagi yang belum tahu apa itu Semesta Psikometrika, saya beri gambaran singkat terlebih dahulu.

Semesta Psikometrika merupakan kanal pengetahuan tempat berbagi mengenai ilmu Psikometri. Namun tidak terbatas pada ilmu Psikometri saja, di Semesta Psikometrika dibahas juga mengenai Statistika, Metode Penelitian Kuantitatif, dan Psikologi secara umum. Semesta Psikometrika hadir di dua platform berbeda, yakni melalui website semestapsikometrika.com dan Youtube Channel. Saat ini website Semesta Psikometrika sudah dibaca lebih dari 6.000 kali per hari dan memiliki lebih dari 12.000 subscriber di Youtube. Saat ini saya masih menjadi pengelola tunggal kedua platform tersebut.

Jika ditarik jauh mundur ke belakang, sebenarnya Psikometri bukanlah bidang yang ingin saya tekuni. Selepas mengelesaikan tugas saya menjadi Pengajar Muda di daerah terpencil, saya mendapat kesempatan bekerja di perusahaan startup di ibu kota sebagai staf rekrutmen. Saat itu juga saya apply beasiswa LPDP untuk lanjut kuliah S2 di UI. Awalnya semua berjalan sesuai rencana, saya mendapat beasiswanya dan saya diterima di program magister psikologi terapan dengan perminatan intervensi sosial, bidang yang in-line dengan pengalaman saya sebagai guru dan fasilitator pendidikan di daerah terpencil. Masalah muncul ketika saya hendak daftar ulang, ternyata program yang saya tuju tidak ada di list LPDP, dan saya diminta untuk mencari program/universitas lain. Di waktu yang mepet itu, hanya UGM lah yang masih membuka pendaftaran, dan akhirnya dengan berat hati saya harus meninggalkan pekerjaan saya di Jakarta dan pulanglah saya ke Jogja.

Saya memilih Psikometrika Terapan sebagai perminatan saya, sebenarnya karena pilihan lainnya kurang menarik bagi saya. Tapi pulang ke UGM membawa banyak berkah bagi saya, bisa dekat dengan keluarga, bertemu teman lama, mendapat jodoh, hingga bisa melahirkan Semesta Psikometrika ini. Entah bagaimana di UGM saya memiliki reputasi yang baik soal analisis data, hingga banyak orang yang bertanya ke saya soal analisis data. “Klien” saya bervariasi, mulai dari mahasiswa S1, rekan S2, sampai mahasiswa S3 juga banyak. Saya tidak membuka jasa analisis data, karena bagi saya membuat orang paham itu lebih memberi kepuasan batin dibanding mendapat upah atas jasa analisis. Namun dari waktu ke waktu, “klien” saya terus bertambah, sementara tugas pribadi saya juga banyak. Akhirnya munculah ide membuat website Semesta Psikometrika, dengan harapan dapat menjangkau orang lebih banyak dan meringankan beban saya mengajari orang-orang. Jika ada pertanyaan, saya tinggal berikan link tutorialnya saja. Kemudian ide membuat youtube Semesta Psikometrika juga sama, karena hal-hal yang sifatnya teknis lebih mudah dijelaskan dengan video.  

Saat ini banyak respon positif mengenai kehadiran Semesta Psikometrika yang banyak membantu mahasiswa menyelesaikan tugas akhirnya. Adanya Semesta Psikometrika juga sebenarnya menambah pemasukan saya karena baik di website maupun di Youtube sudah dipasangi iklan, ya meskipun tidak seberapa. Namun kesibukan saya pribadi menghambat Semesta Psikometrika untuk tumbuh menjadi lebih besar lagi. Sudah lama sekali saya tidak update konten di website maupun di Youtube. Padahal request untuk membuat konten baru sesuai kebutuhan pembaca ataupun subscriber Youtube selalu muncul.

Sebenarnya sudah sering saya mengajak orang lain untuk turut membesarkan Semesta Psikometrika. Namun sampai saat ini responnya masih negatif. Kebanyakan dari mereka merasa kurang memiliki kepercayaan diri atas kompetensi mereka di bidang yang katanya menyeramkan bagi mahasiswa Psikologi ini.  Sebagian lainnya menolak karena merasa Psikometri adalah ilmu yang bisa dijual mahal, sehingga sayang kalau hanya dibagikan cuma-cuma di internet tanpa mendapat pemasukan finansial yang berarti. Padahal jika dikembangkan lebih serius, Semesta Psikometrika bisa jadi media, platform, bahkan unit usaha yang menjanjikan sekaligus membawa kebermanfaatan bagi banyak orang. Dengan minimnya literasi tentang analisis data serta mahalnya pelatihan-pelatihan yang ada selama ini, maka Semesta Psikometrika bisa menjadi wadah untuk belajar yang mudah diakses, murah, fleksibel dan lengkap.

Dengan jiwa entrepreneur yang rendah, saya merasa bahwa saya butuh orang yang mampu membuat Semesta Psikometrika ini lebih besar. Jadi bagi siapapun yang membaca tulisan ini, yang memiliki minat pada bidang yang berkaitan dengan Psikometri, saya sangat menunggu kalian untuk berkolaborasi.  Semangat berbagi ini juga saya rasakan manfaatnya saat ini sebagai mahasiswa PhD. Di Eropa, banyak sekali ilmuwan yang membuka akses ilmu secara gratis, entah itu berupa artikel, slide PPT, tutorial, manual book, atau sharing di grup diskusi online. Prinsipnya, ilmu, meskipun dibagikan secara gratis, tidak akan mengurangi pemasukan kita, justru akan menambah peluang kita mendapatkan hal baru. Setidaknya menyumbang satu artikel di Semesta Psikometrika sudah bisa menambah portfolio kalian sebagai sarana personal branding, selain juga artikel itu bisa dimanfaatkan oleh orang banyak. Kontak saya tersedia di website ini kalau mau berkolaborasi.

Mahasiswa PhD di ELTE, Hungaria. Dosen Psikologi di UMM, Indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Comments


EmoticonEmoticon